Sabtu, 10 April 2010

SILATURAHMI NASIONAL RAJA DAN SULTAN NUSANTARA



Didasari pemikiran untuk mempersatukan dan menyatukan maksud dan tujuan dari seluruh Raja dan Sultan Nusantara serta menghindari pengkotak-kotakan, maka usai acara Silaturahmi Nasional Pemuda Indonesia, 12 Desember 2008, di Gedung Perpustakaan Nasional - Jl. Salemba Raya no.28, Jakarta Pusat; diprakarsai oleh; Raja Samu Samu VI, Sri Sultan Ternate, Raja Rohomoni, Putri Mahkota Raja Kaimana Papua, Kesultanan Banten dan Putra Mahkota Raja Fatagar Fakfak Papua; diusulkan diselenggarakan Rakernas Festival Keraton Nusantara (FKN), kemudian Rakernas Forum Komunikasi dan Informasi Keraton Nusantara (FKIKN) dan sementara disepakati Susunan; Ketua - Sri Sultan Ternate, Sekretaris - Raja Samu Samu VI dan Anggota - seluruh Raja Raja dan Sultan Nusantara. Maka dimulai Rapat Persiapan Tim Rakernas I, 31 Januari 2009, di Starbuck Cafe - Jl. Kemang Raya, Jakarta Selatan, dihadiri oleh; Raja Samu Samu VI, Sri Sultan Ternate, Kesultanan Skala Brak Lampung dan Trah I Mangkunegaran - Solo; Rapat Persiapan II, 7 Februari 2009, di Mr.Ben Coffee - Cilandak Twon Square, Jakarta Selatan, dihadiri oleh; Raja Samu Samu VI, Kesultanan Banten, P.M.A. Kepulauan Kisar, Cucu Tuanku Imam Bonjol, Trah Kerajaan Brawijaya V, Trah Kerajaan Indrapura, Sultan Palembang, Trah Kerajaan Pajajaran; Rapat Persiapan III, 14 Februari 2009, di Mr. Ben Coffee - Cilandak Twon Square, Jakarta Selatan, dihadiri oleh; Raja Samu Samu VI, Kesultanan Banten, P.M.A. Kepulauan Kisar, Trah Kerajaan Pagarruyung, Cucu Tuanku Imam Bonjol, Eknas AKKI, Trah Kerajaan Indrapura; Rapat Persiapan IV, 12 April 2009, di Hotel Accasia - Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat, dihadiri oleh; Raja Samu Samu VI, Sri Sultan Ternate, Trah Kerajaan Pagarruyung, Kesultanan Skala Brak Lampung, P.M.A. Kepulauan Kisar; Rapat Persiapan VI, 13 Mei 2009, di Raffles Restaurant Cisarua - Bogor, Jawa Barat, dihadiri oleh; Raja Samu Samu VI, Kesultanan Banten, Kesultanan Kutai Kertanegara Ing. Martadipura, Kesepuhan Cirebon, Raja Rohomoni, Raja Oma, Kesultanan SKala Brak Lampung, Trah Sidrab Sulawesi Selatan, Eknas AKKI, Kerajaan Kedaro, Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Trah Kesultanan Yogyakarta, Danrem Suryakencana - Bogor (Kol.TNI.AD. Agus Utomo), Kabag.Ops.Polwil Bogor (AKBP. Anwar); Hasilnya: Disepakati dibentuk Badan Pekerja Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara, dengan Susunan; Pelindung - Presiden Republik Indonesia; Penasehat - Sekjen FKIKN dan Ketua Umum AKKI; Ketua - K.R.A.T. Mas'ud Thoyib Adiningrat; Wakil Ketua - Kesultanan Banten; Sekretaris - Raja Samu Samu VI; Wakil Sekretaris - Trah Kasunanan Surakarta Hadiningrat; Anggota - Sultan Ternate,-Kasunan Surakarta Hadiningrat,-Sultan Skala Brak Lampung,-Sultan Kutawaringin Kalteng,-Putra Puro Mangkunegaran,-Kesepuhan Cirebon,-Raja Oma,-Kerajaan Kedaro,-Putra Mahkota Raja Fatagar Fakfak Papua, Putri Mahkota Raja Kaimana Papua,-P.M.A. Kepulauan Kisar; Komisi A - Putra Mahkota Raja Gowa Sulawesi Selatan; Komisi B - Raja Rohomoni; Komisi C - Kesultanan Kutai Kertanegara Ing. Martadipura KaliTim; Pertemuan Silaturahmi dengan Sespri Presiden Republik Indonesia - Brigjen.TNI.AD. H. Kurdi Mustafa dan Kolonel.TNI.AD. Ediwan Prabowo (turut difasilitasi oleh Danrem Suryakencana, Bogor - Kolonel TNI.AD. Agus Sutomo), 6 Juni 2009, di Puri Cikeas Cileungsi - Bogor, dihadiri oleh; Raja Samu Samu VI, Raja Rohomoni, Kesultanan Banten, Raja Oma, Kasunanan Surakarta Hadiningrat; Rapat Persiapan VI, 18 Juni 2009, di Anjungan Jawa Barat - Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, dihadiri oleh; Ketua BP. Silatnas Raja & Sultan Nusantara, Raja Samu Samu VI, Raja Rohomoni, Raja Oma, Trah Sidrab Sulawesi Selatan, Trah Kerajaan Pagarruyung, Kesultanan Banten; Rapat Persiapan VII, 22 Juni 2009, di Wisma Transportasi - Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, dihadiri oleh; Ketua BP. Silatnas Raja & Sultan Nusantara, Raja Samu Samu VI, Raja Rohomoni, Raja Oma, Kesultanan Banten dan Kesultanan Kutai Kertanegara Ing. Martadipura; Rapat Persiapan VIII, 5 Juli 2009, di Anjungan Kaliman Timur - Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, dihadiri oleh: Ketua BP. Silatnas Raja & Sultan Nusantara, Raja Samu Samu VI, Kesultanan Kutai Kertanegara Ing. Martadipura, Sultan Palembang, Kesultanan Banten, Raja Rohomoni, Raja Oma, Trah Sidrab Sulawesi Selatan; Pertemuan Silaturahmi dengan Presiden Republik Indonesia - YM.DR.H. Susilo Bambang Yudhoyono, 5 Juli 2009, di Puri Cikeas Cileungsi, Bogor - Jawa Barat; dihadiri oleh: Raja Samu Samu VI, Ketua BP. Silatnas Raja & Sultan Nusantara (mewakili Kasunanan Surakarta Hadiningrat), Kesultanan Kutai Kertanegara Ing. Martadipura, Raja Rohomoni, Raja Oma, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Palembang, Kesultanan Banten dan Trah Sidrab Sulawesi Selatan. Hasilnya: 1) Presiden menyatakan bahwa Silaturahmi ini lebih tinggi dari pada politik, 2) Presiden menyambut baik dan mendukung rencana Silatnas Raja dan Sultan Nusantara, 3) Presiden menawarkan untuk tempat penyelenggaraan Silatnas di Istana Negara - Jakarta, 4) Presiden ingin mewujudkan "MIMPI" ("I DREAM") untuk membangun Museum atau Galeri Nasional Jejak Peradaban Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, dengan diorama dan artistik bangunan yang memberikan secagai cermin kekayaan budaya, adat - istiadat bangsa Indonesia yang besar, 5) Presiden menyatakan bahwa "saya terpilih atau tidak, saya tetap bersama bapak - bapak (Raja dan Sultan Nusantara)" 6) Presiden menyampaikan selanjutnya dapat berkoordinasi dengan Menseskab - YM. Sudi Silalahi.; Rapat Kordinasi BP. Silatnas dengan Mensesneg dan Menseskab, 16 Juli 2009, di Kantor Mensesneg - Jakarta, dihadiri oleh; Mensesneg - YM. Hatta Rajasa, Menseskab - YM. Sudi Sulalahi, Ketua BP. Silatnas Raja & Sultan Nusantara, Raja Samu Samu VI, Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo, Kesultanan Banten, Putro Puro Mangkunegaran, 2 orang pimpinan Events Organizer (calon) dan 2 orang Deputi Mensesneg; Hasilnya; 1) BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara melaporkan persiapan yang telah dilaksnakan dan akan dilaksana, 2) BP. Silatnas mengharapkan dukungan pembiayaan dan fasilitas yang dapat diberikan untuk kelancaran pelaksanaan Silatnas, 3) Mensesneg menyampaikan bahwa pemerintah sangat peduli terhadap rencana dilaksanakannya Silatnas Raja & Sultan Nusantara, namun jangan terlalu cepat untuk menuntut lain - lain seperti menuntut Hak Ulayat, yang proses waktunya sangat panjang, 4) Mensesneg dan Menseskab menyampaikan mengenai Pin untuk Raja dan Sultan dari Presiden agar di-design dan di-buat oleh BP. Silatnas, nanti Presiden yang akan sematkan secara simbolis. Namun nanti dikoordinasikan aturannya dengan Protokol Kepresidenan; Rapat Koordinasi Protokol Kepresidenan, di Kerumahtanggaan Kepresidenan - Jakarta, dihadiri oleh; Deputi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan, Wadan Pampres, Kabag.Protokol Kepresidenan, Ka.Humas Rumah Tangga Kepresidenan, Ketua BP. Silatnas Raja & Sultan Nusantara, Raja Samu Samu VI, Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kesultanan Banten, Staff Protokol Kepresidenan, Hasilnya: 1) Tempat pelaksanaan Silatnas Raja dan Sultan Nusantara memakai Istana Merdeka dengan kapasitas 150 orang, sehingga yang semula akan diundang 300 orang dapat diseleksi kembali Raja dan Sultan yang akan diundang, 2) Undangan disediakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan, 3) Wartawan dari Media massa akan diurus oleh Protokol Kepresidenan, 4) Hal - hal lain dikoordinasikan dengan Pampres; Pelaksanaan Silatnas Raja dan Sultan Nusantara, 7 Agustus 2009, di Istana Merdeka - Jakarta, dihadiri oleh; Presiden Republik Indonesia - YM. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Presiden Republik Indonesia - YM. Ani Susilo Bambang Yudhoyono, Menkokesra - YM. Aburizal Bakrie, Mensesneg - YM. Hatta Rajasa, Menseskab - YM. Sudi Silalahi, Menbudpar - YM. Jero Wacik didampingi istri, MenHum & HAM - YM. Andi Matalata, Mendiknas - YM. Prof. DR. Bambang Soedibyo, Mendagri - YM. Mardiyanto , Menkoinfo - YM. Prof.DR. M. Nuh serta 135 Raja dan Sultan Nusantara bersama 15 Permaisuri, Putra Mahkota, Putri Mahkota serta Pangeran dari Keraton Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Kesimpulannya; 1) Ketua BP. Silatnas Raja & Sultan Nusantara melaporkan Raja dan Sultan, Permaisuri, Putra Mahkota, Putri Mahkota dan Pangeran dari Keraton Kerajaan dan Kesultanan Nusantara yang hadir, 2) Ketua BP. Silatnas menyampaikan dan mohon kepada Pemerintah untuk dapat mengakomodir 5 harapan para Raja dan Sultan Nusantara, yaitu (1) Mengembalikan jatidiri (idenntitas) para Raja dan Sultan Nusantara, (2) Melibatkan secara langsung para Raja dan Sultan Nusantara dalam proses penyusunan, pembuatan dan pengesahan Rencana Undang Undang Hukum Adat, (3) Mengemablikan sejarah Kerajaan dan Kesultanan Nusantara kepada Sekolah-Sekolah, (4) Memberdayakan Ekonomi Kreatif di dalam dan diluar Keraton Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, dengan Anggaran melalui APBN, (5) Menjadi para Raja dan Sultan Nusantara sebagai Mitra Pemerintah, mulai dari Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota; Raja Samu Samu VI menyampaikan Pernyataan Sikap Raja dan Sultan Nusantara yaitu; 1) Menyampaikan pengecaman terhadap tragedi bom pada 2 lokasi di Mega Kuningan - Jakarta, 2) Menyampaikan dukungan "MIMPI" atau "I DREAM" Presiden Republik Indonesia - YM. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono untuk mewujudkan membangun Museum atau Galeri Nasional Jejak Peradaban Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Dilanjutkan penyerahan TONGKAT PUSAKA NUSANTARA kepada Presiden Republik Indonesia - YM. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, oleh pemerakarsa dan pembuat TONGKAT PUSAKA NUSANTARA yaitu Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu.M.L. Benny Ahmad Samu Samu. Pidato Sambutan Presiden pada pembukaan Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara; 1) Menyampaikan ucapan SELAMAT DATANG, 2) Pemerintah akan mendukung yang diharapkan para pewaris dan penerus Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, 3) Rencana pembangunan Museum atau Galeri Nasional harus sebaik mungkin dan dapat menjadi ikon, serta dapat memberikan pembelajaran bagi para pelajar, mahasiswa, wisatawan dalam maupun luar negeri, 4) Diminta untuk mengecek (memeriksa) apakah di Taman Mini Indonesia Idnah masih ada lahan untuk Galeri Nasional yang memerlukan lahan cukup besar, 5) Diharapkan Menkokesra dan para menteri terkait dapat melibatkan pewaris dan penerus Kerajaan dan Kesultanan, para ahli sejarah, budayawan untuk merumuskan Galeri Nasional tersebut, 6) Diharapkan dalam 6 bulan Designnya sudah selesai.; Silaturahmi dan Jamuan Makan Malam Bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, 7 Agustus 2009, di Balai Agung Kota DKI Jakarta, disambut oleh; Wakil Gubernur DKI Jakarta didampingi istri, Walikota Jakarta Pusat, para pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.; Dialog Inter-Aktif Silaturahmi Raja dan Sultan Nusantara, 8 Agustus 2009, di Istana Ballroom - Sari Pan Pacific Hotel. Jl. M.H. Thamrin - Jakarta, dibuka oleh; Deputi Gubernur DKI Jakarta, Bidang Kebudayaan dan Pariwisata dan Mewakili Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Wakil Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta serta dihadiri pula oleh Ahli Sejarawan dari Museum Sejarah Belanda.

4 komentar:

  1. Semoga Eksistensi Kesultanan selalu terjaga...

    BalasHapus
  2. Indonesia Raya Indonesia jaya. 135 Raja dan Sultan Mendukungmu.Bhineka Tunggal Ika.
    Dari sabang sampai merauke..Indonesia Jadilah Negara besar,Maju,digjaya,adil, makmur dan sejahtera.Impianku akhirnya terwujud.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin - Marilah kita bergandeng tangan sebagai Bangsa INDONESIA, dengan saling menghormati perbedaan Suku, Etnis, Agama, Sosial dan Golongan diantara kita, tetapi KITA INDONESIA.

      Hapus